MPLS/Fortasi: Membentuk Generasi Muda Berkemajuan di SMA Muhammadiyah Kota Gorontalo

Tahun ajaran baru adalah momentum istimewa yang selalu dinanti, terutama bagi para peserta didik baru. Di SMA Muhammadiyah Kota Gorontalo, sambutan hangat untuk mereka dikemas dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau yang dikenal juga dengan Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa). Kegiatan yang diselenggarakan pada tahun ajaran 2025/2026 ini bukan sekadar ajang formalitas, melainkan sebuah proses bermakna yang bertujuan membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, berilmu, dan berkemajuan, sesuai dengan visi dan misi Persyarikatan Muhammadiyah.

Konsep Bermakna: Bukan Sekadar Pengenalan

Pelaksanaan MPLS/Fortasi di SMA Muhammadiyah Kota Gorontalo berbeda dari orientasi siswa pada umumnya. Kegiatan ini jauh dari kesan perpeloncoan atau senioritas yang tidak relevan. Sebaliknya, panitia dan pihak sekolah merancang serangkaian kegiatan yang edukatif, interaktif, dan penuh makna. Konsep ini menitikberatkan pada tiga pilar utama: spiritualitas, intelektualitas, dan sosial.

• Pilar Spiritualitas: Siswa diajak untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan. Kegiatan seperti shalat dhuha berjamaah, tadarus Al-Qur'an, dan kajian keislaman singkat menjadi rutinitas harian. Hal ini bertujuan menanamkan fondasi keimanan yang kuat sejak dini, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga luhur budi pekertinya.

• Pilar Intelektualitas: Pengenalan lingkungan sekolah dilakukan dengan cara yang kreatif. Siswa diajak untuk menjelajahi fasilitas sekolah, dari perpustakaan hingga laboratorium, tidak sekadar melihat, tetapi juga melalui simulasi kegiatan yang menyenangkan. Sesi pengenalan kurikulum dan sistem pembelajaran dikemas dalam bentuk diskusi interaktif, sehingga siswa langsung memahami apa yang akan mereka hadapi dan termotivasi untuk belajar.

• Pilar Sosial: Salah satu tujuan utama Fortasi adalah membangun keakraban antar siswa, serta antara siswa dan guru. Berbagai permainan kelompok (tanpa unsur kekerasan), kegiatan outbond, dan sesi "curhat" bersama wali kelas dirancang untuk memecah kecanggungan dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan pentingnya kolaborasi, empati, dan komunikasi yang efektif.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan

MPLS/Fortasi tahun ajaran 2025/2026 di SMA Muhammadiyah Kota Gorontalo sukses besar. Para peserta didik baru merasa nyaman dan antusias menyambut perjalanan pendidikan mereka. Mereka tidak lagi merasa asing di lingkungan yang baru, melainkan telah menjadi bagian dari keluarga besar SMA Muhammadiyah.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa orientasi siswa bisa dan harus dilaksanakan secara positif dan konstruktif. Dengan mengedepankan nilai-nilai Islami dan kemanusiaan, MPLS/Fortasi berhasil mengubah persepsi tentang masa orientasi yang menakutkan menjadi sebuah pengalaman yang berharga dan menyenangkan. Diharapkan, semangat kebersamaan dan nilai-nilai positif yang ditanamkan selama Fortasi ini akan terus tumbuh dan menjadi bekal bagi para siswa untuk meraih prestasi gemilang dan menjadi agen perubahan yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan persyarikatan.